Tachometer (Alat Pengukur Putaran Mesin)
Sejarah dari Alat Pengukur Putaran Mesin
Alat ini diperkirakan pertama kali dibuat oleh insinyur Jerman, Diedrich Uhlhorn pada tahun 1817 untuk mengukur kecepatan putaran crankshaft. Sejak 1840, takometer mulai digunakan sebagai indikator kecepatan pada lokomotif.
Tachometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan putaran pada poros engkel / piringan motor atau mesin lainnya. Ada 3 function yang bisa dipilih pada /switch tachometer/, yaitu rpm (/resolution per minute/) untuk menghitung jarak yang ditempuh.
Prinsip kerja alat ini adalah dari inputan data berupa putaran diubah oleh sensor sebagai suatu nilai frekuensi kemudian frekuensi tersebut dimasukkan ke dalam rangkaian /frekuensi to voltage converter/ (f to V) keluarannya berupa tegangan, digunakan untuk menggerakkan jarum pada tachnometer analog atau dimasukkan (/analog to digital converter) /ADC pada tachometer digital untuk diubah menjadi data digital dan ditampilkan pada display.
Pengertian Tachometer
merupakan sebuah alat untuk mengukur putaran mesin, khususnya jumlah putaran yang dilakukan oleh sebuah poros dalam satu satuan waktu dan sering digunakan pada peralatan kendaraan bermotor. Biasanya memiliki layar yang menunjukkan kecepatan perputaran per men
Jenis-Jenis Alat Pengukur Putaran Mesin
1. Tachometer Optik
Tachometer optik adalah sebuah alat untuk mengukur kecepatan sudut putar dengan besaran rpm. alat ini terdiri dari jalur atau garis (stripe) yang terdapat di dalam batang lalu terdapat sebuah atau lebih photosensor yang menghadap pada batang tersebut.
Cara kerjanya setiap batang tersebut berputar maka photosensor akan mendeteksi jumlah stripe yang melewatinya. Kemudian akan menghasilkan output yang akan berbentuk pulsa. Pada gelombang pulsa tersebut periode ≈ kebalikan dari kecepatan angular.
Dapat diukur dengan menggunakan rangkaian counter seperti yang digambarkan pada encoder batang optik. Keunggulannya ialah memiliki photosensor sehingga dapat mendeteksi setiap garis yang melewatinya, sedangkan kelemahannya tidak dapat merasakan posisi dan jarak, namun dapat diatasi dengan memasang 2 buah photosensor.
2. Tachometer Rotor Bergigi
Terdiri dari sebuah sensor tetap dan sebuah pemutar gerigi, roda, dan bahan besi. Ada 2 jenis sensor yang digunakan :
- Variable Reluctance Sensor
- Hall Effect Sensor. Terdapat magnet yang menggantung sebagai sensornya.
Cara kerjanya adalah rotor berputar, kemudian bagian rotor bergigi yang akan diukur. Sensor yang berupa magnet akan mendeteksi setiap gerigi tersebut yang melewatinya. Setiap gerigi melewatinya maka medan magnet akan bertambah dan menginduksi tegangan pada belitan kawat sehingga akan dihasilkan pulsa.
Pulsa tersebut akan dikonversi menjadi sebuah gelombang kotak yang bersih dengan rangkaian ambang detector. Keunggulan keunggulan alat ini ialah memberikan sebuah pulsa setiap waktu apabila gigi besi melewatinya dan menghasilkan pulsa yang berupa sinyal kotak yang jernih.
3. Tachometer DC
Merupakan sebuah generator DC yang memproduksi tegangan keluaran DC yang proporsional dengan kecepatan batang. Terdiri dari magnet permanen dan bagian yang beputar yang terbuat dari koil, dan juga terjadi konversi langsung.
Prinsip kerjanya adalah terjadinya proses konversi langsung antara kecepatan dan tegangan. Alat inilah yang digunakan dalam praktikum instrumentasi kelautan dalam kesempatan kali ini. Keunggulan tachometer DC ini ialah untuk menjaga inersia turun dapat diatasi dengan penggunaan sikat sedangkan kelemahan sendiri yaitu penggunaan sikat untuk menjaga inersia dapat aus.
4. Touch Tachometer
Pada jenis ini mengharuskan sensor pada alat ini menyentuh dengan benda benda yang diukur. Dalam pengaplikasianya tachometer jenis ini jarang digunakan pada bidang bidang tertentu dengan alasan teknis atau keselamatan.
5. Tachometer Laser/Photo
Pada jenis ini memungkinkan untuk melakukan pengukuran dari jarak jauh. Laser Tachometer bekerja dengan sensor cahaya yang sangat sensitif terhadap elemen berputar. Unsur berputar akan memiliki satu tempat reflektif, dan rpm meter ini mengukur tingkat di mana berkas cahaya dipantulkan kembali.
Aplikasi Penggunaan Alat Pengukur Putaran Mesin
1. Penggunaan di Mobil
Dalam bentuk yang paling banyak digunakan, Alat Pengukur Putaran Mesin mengukur kecepatan di mana perangkat mekanik berputar, yang biasanya ditunjukkan dalam RPM. Tachometer digunakan untuk memantau RPM dalam mobil karena menjalankan mesin dengan harga RPM terlalu tinggi dapat secara drastis mengurangi umur mesin menjadi lebih pendek.
Ada beberapa cara di mana tachometer yang harus digunakan dapat dibangun. Dalam beberapa kasus, generator kecil melekat pada poros penggerak mesin, dan pengukuran RPM didasarkan pada arus listrik yang dihasilkan oleh perangkat. Mungkin juga hanya mengukur tingkat di mana sistem pengapian mengirimkan bunga api ke mesin.
2. Penggunaan Dalam Pesawat
Pesawat biasanya memiliki satu Alat Pengukur Putaran Mesin untuk setiap mesin. Dalam pesawat yang menggunakan baling-baling, alat ini juga dibutuhkan untuk setiap baling-baling. Sebuah mesin pesawat biasanya beroperasi pada RPM lebih tinggi dari baling-balingnya. Dengan menggunakan tachometer terpisah untuk bagian-bagian yang berbeda, pilot pesawat atau awak dapat mengetahui apakah ada masalah dengan bagian tertentu.
3. Laser Tachometer
Tachometer pada masa lampau memerlukan kontak fisik antara instrumen dan benda-benda yang diukur. Dalam aplikasi di mana ini tidak layak untuk alasan teknis atau keselamatan, ada kemungkinan untuk laser untuk melakukan pengukuran dari jarak jauh. Laser Tachometer bekerja dengan berdenyut sinar ketat cahaya terhadap elemen berputar.
Unsur berputar akan memiliki satu tempat reflektif, dan tachometer mengukur tingkat di mana berkas cahaya dipantulkan kembali. Laser Tachometer dapat menjadi bagian permanen dari sistem, atau mereka bisa genggam untuk pengukuran titik sesekali.
4. Penggunaan Dalam Medis
Alat Pengukur Putaran Mesin bahkan dapat menemukan menggunakan dalam kedokteran. Dengan menempatkan kecil, turbin-seperti alat yang disebut haematachometer dalam arteri atau vena, seorang dokter dapat menggunakan alat ini untuk menyimpulkan laju aliran darah dari kecepatan di mana turbin berputar. Ini dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah peredaran darah seperti penyumbatan arteri