Abu Vulkanik Gunung Sinabung Berpengaruh Terhadap Derajat Keasaman (pH) Tanah – Abu vulkanik yang dihasilkan oleh gunung sinabung sangat merugikan bagi masyarakat, baik dari segi materi, kesehatan maupun pertanian. Apalagi di kota Brastagi yang dikenal sebagai sentra pertanian di daerah Sumatera Utara, daerah tersebut diketahui menghasilkan banyak komoditi seperti jeruk, sayur sayuran, kentang, tomat, cabai dan lain sebagainya.
Meletusnya gunung sinabung tentu juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pertanian disana, akibatnya hasil pertanian akan menurun drastis. Abu vulkanik yang dihasilkan Gunnung Sinabung juga akan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan unsur hara dan mineral yang terkandung dalam tanah.
Berdasarkan penelitian, tanah yang sudah terkontaminasi oleh abu vulkanik memiliki kadar keasaman (pH) sekitar 4-4.3, angka ini jelas sangat menurun dibanding nilai derajat keasaman tanah yang umumnya berkisar antara 6-7. pH tanah sangat penting karena di dalam tanah terkandung unsur hara seperti Nitrogen (N), Potassium/kalium (K), dan Pospor (P) yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit.
Jika pH tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada pH antara 6,0 hingga 7,0. Sedangkan jika pH dibawah 4.5 (terlalu asam) akan menyebabkan akar rusak sehingga kualitas dan jumlah panen turun.
Untuk memulihkan kondisi tanah yang sudah terkontaminasi tersebut dibutuhkan waktu yang lama, dan untuk mempercepat pemulihannya bisa dengan menggunakan metode pengkapuran dengan dolomite agar kembali stabil, dan untuk pengkapuran lahan tersebut dibutuhkan 4 ton/ Ha, serta tidak dapat dilakukan hanya dengan sekali saja. Bisa berkali-kali untuk menetralisir PH tanah tersebut.
Abu vulkanik yang bersifat asam tersebut ternyata juga dapat mengurangi populasi hama yang ada di daerah tersebut, sehingga berpengaruh kepada berkurangnya intensitas serangan hama. Sebagaimana diketahui beberapa jenis hama tidak tahan terhadap abu vulkanik.