Budidaya Jagung, meskipun dikenal sejumlah ras jagung yang mampu beradaptasi dengan suhu rendah dan kawasan tinggi, jagung adalah tanaman dataran rendah dengan suhu hangat dan penyuka cahaya matahari penuh.
Perkecambahan jagung terhenti pada suhu di bawah 10 °C. Kebutuhan air jagung adalah rata-rata, namun kekurangan air pada masa awal tumbuh, masa pembungaan, dan pengisian biji akan berakibat pada penurunan hasil yang dramatis. Mau tau asal-usul jagung, klik disini.
Jagung dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, asalkan ketersediaan air dan hara tercukupi dan akar mampu tumbuh dengan baik. Perakaran jagung tidak dalam, sehingga lapis olah tidak boleh terlalu keras. Kebutuhan hara jagung tinggi, terutama terhadap nitrogen dan fosfor. Jagung menyukai tanah dengan kemasaman netral (pH 5 – 6,5).
Penanaman jagung di tanah masam, seperti gambut dan podsolik merah kuning (PMK), memerlukan pengapuran, pengatusan (drainasi) yang baik, serta kultivar yang toleran. Pengolahan lahan untuk persiapan penanaman jagung biasanya mencakup pembajakan, perataan, pembuatan parit atusan, serta pengapuran (pada tanah masam). Sebelum ditanam, lahan perlu di-irigasi terlebih dahulu.
Budidaya Jagung
Cara bercocok tanam:
Jagung memerlukan cahaya matahari langsung untuk tumbuh dengan normal. Tempat dengan curah hujan 85 – 200 mm per bulan, suhu udara 23 – 27°C (ideal), dan pH tanah 5, 6-7, 5 adalah tempat terbaik. Jenis tanah tidak terlalu penting, asalkan aerasi baik dan ketersediaan air mencukupi. Air yang cukup pada fase pertumbuhan awal, dan fase pembungaan serta pengisian biji adalah kritis bagi produksi jagung pipilan. Manfaat jagung klik disini.
Lahan penanaman jagung tidak boleh memiliki genangan. Pengolahan tanah awal perlu mempertimbangkan pembuatan parit pengatusan air atau pembuatan bedengan. Pada tanah masam pengapuran diperlukan.
Penanaman jagung secara tradisional dilakukan dengan tangan menggunakan tugal untuk melubangi tanah. Dalam pertanian dengan mekanisasi, penanaman bijian jagung dilakukan menggunakan mesin penanam. Kepadatan populasi tanam yang biasa dipakai adalah 60.000 sampai 120.000 tanaman per ha, yang biasa diterjemahkan dalam jarak antarbaris (50-100 cm) dan jarak dalam baris (10-40 cm). Pemilihan jarak tergantung ukuran tanaman jagung. Jagung yang dipanen genjah dapat toleran terhadap kepadatan tanam tinggi, sementara jagung berukuran besar seperti jagung hibrida memerlukan populasi yang sedang sampai rendah.
Budidaya Jagung
Kebutuhan hara jagung dikenal relatif tinggi. Selain memerlukan pupuk organik sebagai pupuk dasar/awal, jagung memerlukan masukan nitrogen (N, dari urea ataupun ZA), fosfat, dan kalium untuk pertumbuhan dan hasil yang optimal. Kebutuhan nitrogen jagung tinggi, pemberian pupuk N biasanya diberikan dua sampai tiga kali. Unsur kalium penting bagi pembungaan.
Pada pertengahan masa pertumbuhan vegetatif jagung mengeluarkan akar udara (aerial roots) sehingga memerlukan pembumbunan untuk memaksimalkan penyerapan hara. Pengendalian tumbuhan pengganggu (gulma) dilakukan menggunakan herbisida atau dilakukan dengan pendangiran. Pemberian air biasanya diberikan dengan cara penggenangan parit apabila hujan tidak tersedia. Air dialirkan melalui saluran irigasi atau menggunakan pompa air.
Beni Kristiana liked this on Facebook.
Amarudin Abdullah liked this on Facebook.
Irkham Rikam liked this on Facebook.