Pentingnya Menjaga Kesuburan Tanah – Menjadi petani, penghobi kegiatan berkebun, hingga mandor perkebunan pasti sudah tahu bagaimana asiknya seni bercocok tanam. Merasakan asiknya merawat tanaman sejak dari benih hingga masa panen. Merasakan puasnya berhasil memanen dari ladang yang dirawat sendiri.
Tapi, pasti ada satu momok menakutkan bagi kamu, Sahabat Digital Meter yang menjadi petani, punya hobi berkebun, mandor perkebunan. Gagal panen.
Yup, gagal panen merupakan salah satu momok yang menakutkan dalam pertanian/perkebunan. Gagal panen artinya membuang waktu percuma. Gagal panen artinya membuang dedikasi kita secara percuma.
Jika Sahabat Digital Meter pernah mendengar banyak petani kita yang mengalami gagal panen pasti bertanya-tanya “kok bisa gagal panen“. Bagi Sahabat Digital Meter yang berurusan dengan pertanian maupun perkebunan pasti tidak mau mengalami yang namanya gagal panen.
Salah satu faktor penentu hasil panen adalah kesuburan tanah. Karena tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda maka Anda harus tahu kondisinya baik sebelum, saat, maupun setelah masa bertanam. Kondisi kesuburan tanah harus terus dimonitor agar sesuai dengan komoditas yang Anda tanam sehingga kemungkinan gagal panen akan semakin kecil.
Faktor-faktor penentu kesuburan tanah antara lain kondisi biokimia dan fisik tanah. Kondisi fisik tanah yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman berupa tekstur, kelembaban, struktur, kedalaman, dan tata udara. Sedangkan untuk kondisi biokimia tanah meliputi pH tanah, konsentrasi unsur hara tanah, dan unsur organik tanah.
Bagaimana kita mengetahui kondisi kesuburan tanah? Untuk itu lah kami membuat artikel ini khusus untuk Anda, Sahabat Digital Meter.
Kondisi kesuburan tanah dapat dilihat dari kondisi tanaman yang Anda tanam. Secara visual mungkin dapat dilihat dari warna daun, kondisi jaringan tanaman, hingga laju pertumbuhannya. Untuk pengamatan ini maka Anda harus jeli. Anda harus membuat pengamatan yang lebih detil untuk dapat menangkap adanya perbedaan. Dan pengamatannya harus dilakukan pada banyak sampel tanaman.
Cara tersebut diatas kurang efektif dan menyita waktu. Karena itulah kami menyarankan Anda untuk menggunakan alat pengukur kesuburan tanah. Jadi, kita mengamati keadaan tanah secara langsung. Dengan menggunakan alat ukur kesuburan tanah, maka Anda dapat mempersingkat waktu pengamatan. Dengan begitu Anda dapat mencurahkan waktu lebih banyak untuk merawat kebun Anda.
Dari berbagai alat pengukur kesuburan tanah, kami merekomendasikan untuk menggunakan Alat Ukur Kesuburan Tanah ETP303. Dengan ETP303, Anda dapat langsung mengukur kandungan unsur hara dalam tanah karena ETP303 sudah dilengkapi dengan sensor pendeteksi NPK.
Fitur ETP303 yang dapat mendeteksi kadar NPK tanah dapat digunakan sebagai patokan dalam pengelolaan pupuk. Jadi, Anda dapat mengelola pupuk dengan lebih efesien dan tepat guna. Karena pupuk juga dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Anda pasti tidak mau jika tanaman yang ditanam menjadi mati karena terlalu banyak pemupukan atau layu karena terlalu sedikit pemupukannya.
Untuk detil produk ETP303 dapat langsung dilihat di Katalog ETP303 Digital Meter Indonesia. Sedangkan untuk alat pengukur kesuburan lainnya dapat dilihat disini.
Jadi, jangan sampai terlambat. Lakukan monitoring kesuburan tanah kebun Anda sekarang juga. Hindari gagal panen dan maksimalkan panen Anda.