Metode Pemupukan Yang Baik, pemupukan merupakan salah satu proses penting dalam budidaya tanaman. Kenapa menjadi prosesi penting? Karena proses pemupukan akan sangat menentukan keberhasilan produksi tanaman tersebut. Selain harus mengetahui jenis-jenis pupuk dan proses penyerapan pupuk, kita juga harus tahu bagaimana cara mengaplikasikan pupuk pada tanaman yang dibudidayakan sehingga proses tersebut menjadi lebih efektif dan efisien.
Ada dua cara pemupukan yaitu:
- pemupukan melalui akar tanaman,
- pemupukan melalui penyemprotan daun tanaman (spraying)
Metode Pemupukan Yang Baik
- Pemupukan Melalui Akar Tanaman
Pemupukan melalui akar tanaman bisa diartikan sebagai pemupukan yang diberikan kepada tanaman melalui akar. Caranya tentu sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman supaya tanaman budidaya tumbuh subur dan memberikan hasil memuaskan. Pada umumnya pemberian pupuk melalui akar dapat dilakukan secara disebar (boradcasting), ditempatkan diantara barisan, dan ditempatkan dalam lubang.
1. Pemupukan dengan cara disebar (broadcasting)
Pemupukan dilakukan dengan cara meyebar pupuk secara merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman atau pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir. Dilakakuna sehari sebelum tanam, kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Beberapa pertimbangan untuk menggunakan cara ini adalah:
- tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik teratur dalam barisan maupun tidak teratur dalam barisan,
- tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada dekat dengan permukaan tanah,
- tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik,
- pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi,
- daya larut pupuk besar, karena bila daya larutnya rendah maka yang terserap tanaman sedikit,
- cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan, dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam rapat. Kerugian cara ini ialah merangsang pertumbuhan rumput pengganggu/gulma dan kemungkinan pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah lebih tinggi.
2. Pemupukan dengan cara ditempatkan di antara larikan/barisan
Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Untuk tanaman tahunan, ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dengan daun terjauh (tajuk daun) dan kemudian ditutup kembali dengan tanah.
Cara ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
- pupuk yang digunakan relatif sedikit,
- jarak tanam antar tanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang,
- kesuburan tanah rendah,
- tanaman dengan perkembangan akar yang sedikit,
- untuk tanah tegalan atau darat.
3. Pemupukan dengan cara ditempatkan dalam lubang
Pemupukan dilakukan dengan cara pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang sedalam kurang lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah. Untuk tanaman tahunan, pupuk dibenamkan ke dalam lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dengan daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sama dengan pemupukan cara larikan/barisan.
Metode Pemupukan Yang Baik
- Pemupukan Melalui Penyemprotan Daun Tanaman (Spraying)
Pemupukan dengan cara pemyemprotan menggunakan pupuk yang dilarutkan dalam air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa (hand sprayer). Pada lahan yang luas dapat menggunakan pesawat terbang.
Sebelum melakukan penyemprotan, ada beberapa hal yang harus diketahui dulu, yaitu:
- Konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah atau mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk. Jangan berlebihan! Lebih baik kurang daripada berlebihan. Kalau konsentrasinya lebih rendah dari anjuran maka untuk mengimbanginya frekuensi pemupukan bisa diperbanyak, misalnya dianjurkan 10 hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali.
- Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah karena mulut daun (stomata) umumnya menghadap ke bawah atau bagain punggung daun.
- Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang terik-teriknya. Paling ideal dilakukan sore atau pagi hari persis ketika matahari belum begitu menyengat. Kalau dipaksakan juga menyemprot ketika panas, pupuk daun itu banyak menguap daripada diserap oleh daun.
- Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan. Karena beresiko pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan. Terlebih lagi pada saat hujan seperti itu stomata sedang menutup.
- Biasakanlah untuk membaca keterangan yang ada pada kemasan pupuk.
Pemberian pupuk daun bisa dilakukan bersamaan dengan pemberian pestisida jika dianggap perlu, atau bersamaan dengan zat perangsang seperti Dekamon atau Atonik berikut zat pebasah. Tetapi jangan sekali-kali memberikan pupuk daun bersamaan dengan pestisida yang mengandung zat perekat karena pupuk tersebut akan ikut lengket di permukaan daun tanpa bisa diserap. Akibat lebih lanjut ialah pupuk akan menyerap air daun dan daunpun akan rusak seperti terbakar.
Metode Pemupukan Yang Baik
Larangan dalam melakukan peyemprotan daun tanaman:
- Setelah beberapa kali penyemprotan, akan muncullah tunas baru yang nantinya menjadi ranting dan daun. Bila tunas telah muncul, hentikan penyemprotan sebab tunas muda ini amat peka terhadap pupuk, apalagi kalau dosisnya melebihi dari yang dianjurkan. Jika tunas baru itu telah berubah menjadi ranting dan daun yang cukup kuat (tidak menampakkan gejala menumbuhkan daun muda lagi), barulah tanaman boleh disemprot lagi.
- Pada saat bunga mulai mekar, penyemprotan harus dihentikan agar bunga bakal buah yang dinanti-nanti tidak rontok. (keguguran). Ketika bunga sudah menjadi pentil, penyemprotan dengan pupuk daun boleh dilakukan lagi, dengan catatan yang disemprot bukan buahnya tetapi tetap pada daunnya.
- Satu lagi tanaman yang tidak bisa disemprot pupuk daun ialah tanaman yang baru dipindah ke lapangan karena tanaman itu masih terhitung masih muda dan lemas. Setelah tanaman mulai segar kembali atau pulih dari pengaruh pemindahan, pupuk daun bisa diberikan lagi.
Cara pemupukan dengan penyemprotan melalui daun dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
- unsur hara sulit diambil tanaman melalui akar tanah, misalnya tanaman yang tumbuh pada tanah berpasir atau tanah-tanah yang berbatu,
- bila unsur hara dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit (unsur hara mikro),
- kondisi dan sifat fisik dari pupuk yang buruk,
- bila pemakaian pupuk dengan cara pemberian melalui akar tidak berhasil,
pengaruh maksimum dari pupuk terhadap tanaman dapat diperoleh selama musim kering.
Dari hasil pembahasan tentang “Metode Pemupukan Yang Baik” kita dapat menyimpulkan bahwa pemupukan yang baik akan berpengaruh pada tanaman budidaya yang kita tanam. Pemberian pupuk juga harus mengacu pada takaran-takaran yang sudah dianjurkan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Semoga para petani di Indonesia semakin pintar dan dapat menjadi tolak ukur bagi bangsa lain.
Ukur & Uji liked this on Facebook.