Alat Pendeteksi Alkohol pada Makanan – Untuk memastikan makanan atau minuman yang Anda konsumsi mengandung alkohol dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara adalah dengan menggunakan alat yang bernama Ad-Toam, alat tersebut adalah rancangan dari sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ad-Toam merupakan hasil kreativitas empat mahasiswa yaitu Ahmad Khairul Reza selaku ketua tim, Anisah Rahajeng Kartikasari, Sejahtera dan Intan Nurhasanah selaku anggota. Mereka berasal dari Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB.
Ad-Toam adalah alat deteksi kadar alkohol dalam bahan pangan yang dirancang secara portabel, fungsi alat ini sebenarnya sama halnya dengan alcohol tester. Namun alcohol tester digunakan untuk mengukur kadar alkohol dalam tubuh manusia melalui nafas. Karena alat ini mudah untuk dibawa kemana – mana menjadikan alat ini cocok untuk seorang traveler yang sering bepergian ke luar negeri.
Ad-Toam akan mendeteksi kandungan etanol (alkohol) pada makanan dan minum dan kadar alkohol tersebut akan tersaji pada monitor seperti layar telepon genggam.
Ad-Toam dilengkapi elektroda platina yang bereaksi dengan nikel untuk menguji kadar etanol yang ada dalam makanan dan minuman. Nikel dipilih karena tidak mudah kerosi dengan zat lainnya, sehingga dapat mendeteksi dengan keakuratan mencapai 93%.
Besi elektroda platina bereaksi nikel berupa garputala yang digunakan untuk mengecek kandungan etanol atau alkohol. Untuk mengujinya, garputala cukup ditancapkan pada makanan atau minuman yang ingin diukur.
Alat ini telah diuji coba pada berbagai makanan seperti halnya tape, minuman beralkohol bir dan vodka, selain itu potongan kue dari salah satu toko kue yang belum memiliki sertifikasi halal juga diuji menggunakan alat ini.
Pada pengujian untuk mekanan tape mengandung kadar etanolnya 0,1% yang berarti makanan ini masih dalam kategori halal karena kandungan alkoholnya yang sangat kecil. Sedangkan pada minuman mixmax vodka kandungan alkoholnya mencapai 4,78% yang sama dengan keterangan pada bungkusnya sekitar 4,8%.
Selain itu roti yang diuji menggunakan alat ini yaitu black forest dan cake marcon, pada cream mengandung kadar alkohol 1,7% dan cakenya mengandung 2,7% etanol. Menurut standar halal yang ditetapkan oleh LPPOM MUI, kandungan alkohol di atas 1 persen tidak dibolehkan, karena dapat memabukkan.
Atas hasilnya tersebut membuat penemuan mahasiswa tersebut telah didaftarkan jurnal internasional Asian Journal of Apply Science yang kini sedang diurus untuk hak patennya.
Menurut Sejahtera, Ad-Toam menjadi alat deteksi pertama di Indonesia bahkan di dunia untuk deteksi alkohol dalam makanan dan minuman, hal ini karena berdasarkan pencarian referensi di Google Patent, belum ada yang menggunakan sensor elektrokimia metode amperometrik seperti yang mereka terapkan pada Ad-Toam.
Yang baru ada pada saat ini adalah sensor yang mengukur pada gas seperti halnya yang diterapkan pada alcohol tester yang menggunakan nafas seseorang untuk diuji. Sensor jenis ini membutuhkan ruang tertutup untuk melakukan pengujian dan inputan yang akurat untuk hasil yang akurat.
Alat ini sendiri berhasil lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) ke XXX/2017 di Makassar. Namun Ad-Toam masih perlu penyempurnaan sebelum dapat dilepas ke masyarakat, mereka perlu menjajaki kerja sama dengan industri yang dapat memproduksi produk portable tersebut.