Ada beberapa bahaya alkohol bagi kesehatan mulut yang diungkapkan oleh Dokter gigi. Mulai dari mengakibatkan nafas tidak segar hingga berisiko kanker.
Sebelumnya survei mengungkap hanya 16% orang yang mempertimbangkan efek alkohol pada kesehatan mulut mereka. Namun dokter gigi mengatakan segelas anggur pada malam hari dapat mengeringkan mulut, menyedot kalsium dari gigi dan meninggalkan bau mulut. Alkohol juga dikaitkan dengan kanker mulut.
Ketika makan makanan atau minuman yang asam seperti jeruk, jus buah, kopi atau coklat, menyebabkan enamel putih, pelindung, lapisan kalsium pada permukaan gigi mulai larut. Karena, asam melembutkan enamel dan melarutkan kalsium. Ketika enamel aus, saraf bawah bisa kena dan menyebabkan sensitivitas dan rasa sakit.
Kebanyakan minuman beralkohol sangat asam. Tidak hanya itu, anggur yang bersoda atau berkarbonasi adalah yang terburuk dari semua minumal beralkohol.
Dokter Henry Clover, spesialis dokter gigi mengatakan cara mengurangi serangan asam dari minuman itu adalah dengan menambahkan es.
“Anehnya, bir tidak terlalu buruk untuk gigi, karena memiliki cukup banyak kalsium, yang mendorong pengerasan gigi,” katanya.
Nafas mulut bau
Alkohol mengakibatkan dehidrasi tubuh, termasuk mulut, karena merupakan diuretik sehingga air liur berkurang.
Air liur membantu melawan bakteri dalam mulut. Bila kering, mikro-organisme berkembang, yang mengarah ke plak build-up dan menyebabkan bau mulut.
Plak menyebabkan risiko kerusakan gigi penyakig gusi lebih tinggi karena bakteri mengiritasi gusi, menyebabkan bengkak, sakit, atau infeksi, sehingga perdarahan selama menyikat gigi.
Masalah mulut kering akan menjadi lebih buruk jika mereka minum sejumlah besar alkohol tanpa berhati-hati menjaga asupan air mereka.
“Selalu minum banyak air di antara minuman beralkohol dan ketika Anda tiba di rumah. Permen karet dan permen bebas gula dapat membantu menjaga mulut lembab, karena mereka merangsang produksi air liur,” kata dokter Clover, melansir dailymail, Kamis (7/8/2014)
Risiko kanker
Sebanyak 75 sampai 80% pasien kanker mulut mengatakan mereka sering minum alkohol. Demikian menurut Cancer Research UK.
“Minum secara berlebihan, terutama dalam kombinasi dengan merokok, merupakan faktor risiko untuk kanker mulut,” ujar Dr Carter.
“Siapa pun minum dalam batas-batas harian yang direkomendasikan tidak perlu khawatir, tetapi pesta minuman keras merupakan faktor risiko sendiri dan, ketika dikombinasikan dengan merokok, meningkatkan risiko menjadi 30 kali,” beber dia lagi.
Hal ini karena alkohol dapat memiliki efek langsung pada sel-sel yang melapisi bagian dalam mulut, termasuk gusi dan pipi.