Gerhana Matahari Cincin, Apakah Pertanda Munculnya Sebuah Bencana? – Kemarin siang tepatnya hari Selasa 4 Februari 2014, warga Purwokerto dihebohkan dengan adanya fenomena matahari cincin, banyak orang yang berfikiran bahwa matahari cincin merupakan sinyal-sinyal pertanda munculnya suatu musibah atau bencana alam. Padahal fenomena ini sudah sering terjadi sejak jaman dahulu, jadi itu bukanlah hal yang baru bagi para ilmuan.
Meskipun banyak yang menyaksikan, namun pengertian matahari cincin ini belum banyak diketahui. Dalam ilmu sains, fenomena gerhana matahari cincin atau lebih dikenal dengan Halo adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan.
Menurut Wikipedia, ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin. Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.
Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya. Sebelum ilmu meteorologi dikembangkan, Fenomena atmosfer Halo digunakan sebagai sarana untuk prakiraan cuaca.
Melihat fotosfer atau bagian cincin terang dari matahari secara langsung bisa mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang dipancarkan dari fotosfer. Walaupun melihatnya hanya dalam beberapa detik kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan.
Butuh pelindung khusus mata untuk mengamati gerhana matahari, atau bisa saja dengan melihatnya secara tidak langsung. Kacamata sunglasses juga tidak aman digunakan karena tidak mampu menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Gerhana matahari ini tidak mungkin berlangsung lama karena cepatnya peedaran Bumi mengitari matahari. Di Indonesia sudah menjadi hal yang biasa mengaitkan fenomena alam dengan adanya bencana.
Apalagi dalam kebudayaan masyarakat Jawa yang hampir semua hal mempunyai mitos masing-masing. Fenomena ini pun tak luput dari budaya tersebut. Mereka meyakini bahwa fenomena halo adalah sebuah pertanda akan datangnya bencana. Tetapi sebenarnya hal itu sama sekali tidak ada kaitannya. Sebaiknya kita tidak perlu berpikir negatif dan menikmati keindahan telah Tuhan ciptakan untuk menunjukkan salah satu dari sekian banyak tanda-tanda kekuasaannya.